Ini kisah saya.. Dimana ketika ketulusan datang dari seseorang tapi terhalang oleh sebuah keegoisan yang menimbulkan dampak yang luar biasa..
Kadang kita tidak pernah sadar atas apa yang kita perbuat telah menyinggung bahkan menyakiti hati dan perasaan orang lain. Dan itulah yang telah saya lakukan terhadap orang2 sekitar saya. Saya mencampakan orang2 yang sayang dengan tulus kepada saya demi seorang pria yang tak seharunya saya bela dan saya cintai. Yaah, lagi-lagi karena seorang pria..
Awalnya semua berjalan manis,, sehingga saya rela memberikan semua yang saya miliki kepadanya. Materi, jiwa, raga, rasa sayang dan cinta pun saya curahkan sepenuh hati saya. Dan di saat yang sama, saya pun sadar bahwa saya tidak akan pernah bisa bersama untuk selamanya. Ada dinding besar yang menghalangi kita untuk bersama. Tapi pemikiran tersebut saya buang jauh2 dari benak saya. Karena saya merasa mendapat kebahagiaan bila bersamanya. Walaupun saya pribadi juga tak mengerti apa arti kebahagiaan itu sendiri..
Demi dia, saya rela melakukan apapun, saya mencampakan bahkan meninggalkan keluarga, teman, sahabat, kuliah dan masa depan saya. Yang saya inginkan pada saat itu hanyalah bersamanya. Saya tak peduli seberapa banyak orang di luar sana yang membenci dan mengolok2an saya dengan perubahan yang saya jalani, dan saya tidak pernah mau tahu dengan apa yang di bicarakan mereka..
Saya tak mengerti apa yang membuat saya berlaku seperti itu dan selalu ingin terus bersamanya. Yang jelas saya mendapatkan kenyamanan yang berbeda darinya. Ia dapat memberikan suatu yang berbeda dari yang lainnya. Ntah ap itu, tapi saya merasa sangat membutuhkan dia. Mungkin orang berfikir bahwa saya telah di guna2i atau di pelet olehnya. Tapi saya yakin dan saya bersumpah, bahwa saya sangat sadar dengan apa yang telah saya jalani dengannya..
Singkat cerita,, semua yang manis itu tak slamanya berjalan mulus. Saya akui, banyak sekali hambatan dan rintangan yang kami hadapi, tapi itu semua tetap tidak merubah saya utuk tetap bersamanya. Sampai akhirnya, saya menyerah dengan semuanya. Saya lelah dan bosan dengan apa yang terjadi. Saya merasa hanya terjebak d sebuah lingkaran besar dan tak ada celah untuk keluar dari lingkaran tersebut. Tidak ada pilihan lain untuk tetap bersamanya, tapi itu tetap tidak mungkin untk terus di lanjutkan..
Saya benar-benar bingung dan terjepit dengan keadaan seperti ini. Rasanya saya ingin protes kepada Tuhan. Mengapa di saat saya mencintai seseorang, saya tidak dapat memiliki dan melanjutkan hidup bersamanya. Bahkan saya telah memberikan semua yang saya miliki dan saya juga rela meninggalkan semua orang yang sayang kepada saya dan masa depan saya hanya untuk bersamanya..
Dan sampai waktunya untuk saya memilih semua yang saya jalani. Saya berfikir keras untuk mengmbil keputusan ini, saya tertekan dan mungkin saya akan menjadi gila karena keadaan seperti ini. Saya memilih untuk meninggalkan dia, dan kembali menjalani hidup bersama orang-orang yang sayang kepada saya. Memang sulit dan berat untuk mengakhiri semuanya, bahkan saya pun tak rela semuanya telah berakhir. Pada saat itu saya merasa bodoh dan sangat terpuruk dengan keadaan saya. I’m really2 love him, but I don’t this anymore!! Rasa sakit dan perihnya sama seperti hukuman cambuk yang di berikan di atas luka yang belum mengering..
Di balik keputusan itu ada banyak hikmah yang saya dapatkan, saya banyak belajar mengenai hidup, pengorbanan, dan ketulusan. Dan saya tidak pernah menyesal untuk keputusan yang telah saya buat, dan saya juga tidak pernah menyesal karena telah diberikan kesempatan untuk mengenal dan mencintai dia, karena dia adalah dosa terindah bagi saya..
Seiring berjalannya waktu, saya mencoba untuk surfive di kehidupan yang saya jalani sekarang. Dan itu tak semudah yang di bayangkan. Semua kebiasaan dan prioritas saya sekarang sudah berubah dalam sekejap, saya benar-benar merasakan perubahan yang amat terasa. Dan saya mulai semua dari nol lagi..
Saya harus mulai beradaptasi kembali dengan orang-orang yang dulu sempat membenci saya. Bahkan saya juga harus rela kehilangan teman2 terbaik saya dan mulai menyusun kembali masa depan yang sempat hilang harapan.
Banyak orang di sekitar saya yang mau menerima kembali saya seperti dulu, namun tak sedikit juga dari mereka yang tak mau menerima saya kembali, bahkan untuk proses adaptasi ini saya masih juga menerima segala bentuk caci makian dari bibir manis mereka. Memang sakit mendengar nya, tapi saya ikhlas dan bersabar dengan apa yang mereka perbuat. Mungkin apa yang mereka lakukan sekarang tidak ada apa-apa nya di banding apa yang telah saya perbuat ke mereka. Dan saya akan terus mencoba berbuat baik kepada mereka, sampai mereka mau kembali menerima saya..
Lewat tulisan ini, saya mencoba untuk sharing kepada semuanya. Ada banyak hal yang bisa di petik dari pengalaman saya di atas. Dan saya harap, kejadian yang saya alami jangan sampai terjadi lagi di kehidupan siapapun, karena itu sangat-sangat menyakitkan..
Saya juga ingin berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan kerabat saya yang telah memberikan kesempatan kedua untuk saya memperbaiki kembali hidup saya yang sempat terampas. Saya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang telah kalian berikan! Terima kasih atas semangat dan cinta kalian selama ini..
* Luv u guys!
Sabtu, 27 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar