Jumat, 08 Oktober 2010

Etika Bisnis Menjadi Sekretaris Yang Baik

Sekretaris merupakan sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Seorang sekretaris dituntut untuk mampu menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik agar dapat bekerja secara professional. Dan untuk mewujudkannya, dapat menggunakan cara-cara seperti berikut :
1. Menampilkan Citra Perusahaan
Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Karena posisi ini adalah tangan kanan atasan, maka harus mampu menampilkan citra perusahaan yang baik.
2. Baik dan Bertanggung Jawab
Sekretaris juga harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada atasa, tapi juga harus baik kepada relasi dan kawan sekantor. Ia harus memiliki hubungan interpersonal yang baik, yang mampu mendorong semangat kerja.
3. Mempelajari dimanika organisasi, memahami wewenang atau tanggung jawab dengan baik
Jangan sampai kurang jelas memahami instruksi, yang menjadikan salah tafsir. Mencari cara kerja baru yang lebih efektif sebagai cara baru untuk memecahkan persoalan. Perubahan semacam itu dapat menghilangkan rutinitas atau sifat menonton suatu pekerjaan.
4. Pandai Menjaga Rahasia
Sebagai tangan kanan atasan dan selalu mendapat kepercayaan dari atasan, sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia pribadi sang atasan.
5. Menguasai Teknoiogi
Sekretaris bukan hanya harus pandai berdandan, tapi juga harus update terhadap kemajuan teknologi, misalnya teknologi informasi.
6. Mempelajari Karakter Atasan
Kenali karakter atasan agar tidak salah dalam bertindak dan mengambil keputusan.
7. Menguasai Bahasa Asing
Ketrampilan ini bisa menjadi nilai tambah yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris. Karena biasanya, seorang sekretaris akan sering diminta atasan untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri.
8. Mempunyai Etika yang Baik.
Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dsb. Karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan.
9. Menjaga kondisi baik fisik maupun psikis.
Dengan makan bergizi baik maupun kebiasaan berdisiplin untuk bekerja maupun banyak bersantai berguna dalam menghadapi stress.
10. Pandai Berbicara di Depan Publik
Kadang sekretaris diminta untuk menemani atasan untuk melakukan presentasi menggantikan sang atasan. Karena itu, seorang sekretaris harus bisa belajar berbicara dengan publik atau pada saat meeting.

Pemahaman Sederhana Etika Bisnis

Secara sederhana pengertian Etika Bisnis adalah cara-cara yang dilakukan dalam kegiatan bisnis yang berjalan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku yang dapat memajukan kinerja dan citra pesuhaan tersebut. Contohnya etika bisnis yang dijalankan dalam sutu perusahaan menuntut karayawannya untuk menggunakan seragam dalam lingkungan perusahaan tersebut. Atau untuk cakupan yang lebih luas, suatu perusahaan menetapkan standar kerja diatas standar kerja perusahaan lain. Hal ini dilakukan agar citra yang ditampilkan dapat terlihat baik. Dengan penetapan kebijakan-kebijakan perusahaan yang demikian, perusahaan tersebut dapat satu langkah lebih baik dari standar yang ada. Bisa dikatakan etika bisnis memiliki sifat seperti ‘boomerang’, apabila kita membentuk suatu etika bisnis yang baik, maka dapat dipastikan kita akan mendapat respon yang baik pula dari masyrakat, tentunya didukung dengan strategi yang baik pula. Dan tindakan tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat pula, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai yang tinggi. Biasanya etika bisnis dalam sutu perusahaan dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dan senioritas di suatu perusahaan.